Sabtu, 24 Agustus 2019

Pandangan para ulama klasik terhadap ilmu pengetahuan (sains)

Oleh : Moh. Habibullah & Mizan Syahroni

Tema : relasi islam dan ilmu pengetahuan

Topik : pandangan para ulama klasik terhadap sains

Opini : sebagian besar ulama terdahulu sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan ada beberapa dari mereka yang hanya bersikap zuhud (mengutamakan cinta akhirat dan tidak terlalu mementingkan urusan dunia) mereka beralasan bahwa hidup di dunia hanya bersifat sementara. Relasi yang terjadi antara ulama dan ilmu pengetahuan berkaitan erat dengan agama itu sendiri karena didalam agama islam terdapat suruhan untuk menjunjung tinggi ilmu pengetahuan.

Alasan :

A. Bukti-bukti

1. Banyak dari ulama muslim klasik yang menjadi pelopor atau pencetus ilmu tertentu serta membuat riset / buku mengenai kajian ilmu tertentu.
2. Terdapat masa keemasan dimana ilmu pengetahuan sangat dihargai.


B. Pertanyaan

1. Apa yang melatar belakangi sebagian ulama terdahulu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan?
2. Apa yang menjadi penyebab menurunnya kepedulian ulama terhadap ilmu pengetahuan umum?

PEMBAHASAN

Bagaimana pemikiran ulama terdahulu terhadap ilmu pengetahuan?
Ulama (salaf) terdahulu berpendapat atau berpandangan bahwasanya mempelajari ilmu umum atau ilmu sains hukumnya fardhu kifayah, sedangkan mempelajari ilmu agama hukumnya fardhu ‘ain.
Pembagian ilmu antara fardhu ‘ain dan fardhu kifayah tidak perlu dipahami secara dokotomis atau saling betentangan, karena ini hanyalah pembagian hirarki ilmu pengetahuan berdasarkan kepada tingkat taklif kebutuhan, prioritas, dan kebenarannya. Pada praktiknya ia mesti dilihat dalam satu kesatuan yang pada akhirnya harus saling melengkapi, karena efek dari membedakan antara fardhu ‘ain dan fardhu kifayah yang saling bertentangan adalah berkembangnya pemikiran yang menghadapkan secara diametral antara akal dan wahyu. Padahal dalam sistem epistemologi islam sudah jelas bahwa wahyu adalah sumber pengetahuan dan akal adalah alat untuk memahami wahyu.
Ulama-ulama terdahulu tidak pernah membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum mereka menganggap semua itu penting, sebab dalam menuntut ilmu, ilmu agama sangatlah perlu karena ia merupakan kebutuhan dasar atau sebagai pondasi dalam mencari atau menuntut ilmu-ilmu lainnya. Bukti bahwa ulama terdahulu itu tidak mengenyampingkan disiplin ilmu tertentu ialah dari otoritas keilmuannya. Contohnya ibnu rusydi, beliau merupakan ahli filsafat, ahli fiqih, sekaligus seorang pakar kedokteran, ia bisa dikatakan seorang ulama dan ilmuan. Ibnu khaldun, beliau merupakan sosiolog islam ternama sekaligus seorang ahli fiqih. Ibnu nafis, beliau seorang ahli mata dan juga ahli fiqih. Jadi bisa disimpulkan bahwasanya ulama terdahulu hampir tidak mengenal istilah dikotomi ilmu, tidak ada ilmu yang berdiri sendiri, semuanya saling terkait dan saling melengkapi.
Tidak sedikit Al-Qur’an dan hadits nabi yang menganjurkan dan mendorong manusia untuk menggunakan akalnya dan banyak berpikir guna mengembangkan intelektualnya. Dengan penggunaan akal itulah manusia dapat mengasah intelek untuk kemudian menimbulkan sikap kecendikiawanan dan kearifan baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, maupun terhadap tuhan. Banyak kata dalam Al-Qur’an yang mengandung arti berpikir selain dari kata akal, yang bisa kita artikan bahwasanya ALLAH SWT menyeru kita untuk berpikir, meningkatkan keintelektualan pada diri kita. Dalam Al-Qur’an juga disebutkan bahwasanya ALLAH SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat.
Al-Ghazali ialah ilmuan sekaligus ulama yang menulis kitab IHYA ULUMUDDIN (kebangkitan ilmu agama), dari judulnya saja kita bisa melihat dan menyimpulkan bahwasanya sebelum kitab ini ditulis sempat terjadi kesenjangan antara ulama yang mempelajari ilmu sains dengan ulama yang mempelajari ilmu agama atau pada masa itu banyak ulama klasik yang mempelajari ilmu sains dan ilmi agama sempat terlupakan sehingga beliau menulis kitab tersebut, yang menyebabkan atau mempengaruhi pola berpikir umat. Dan berkembanglah ilmu agama islam, sejalan dengan itu ilmu-ilmu non agama mengalami kemunduran. Hasan Abd Al-A’la berpendapat bahwasanya pemikiran itu keliru.

Adapun pendapat, manusia yang hanya faham mengenai ilmu eksakta atau alam tapi kurang dalam hal ilmu agama bukan termasuk kedalam kategori ulama. Mereka hanyalah seorang ilmuwan atau cendikiawan dari golongan moderat (muqtasidah) yang selalu mengambil jalan aman. Mereka takut mengambil resiko dalam mengakui diri sebagai seorang muslim yang kaffah.

PENDAPAT DISERTAI KESIMPULAN

Awal masa islam penyebarannya sangat mudah untuk diterima oleh banyak kaum ,mengapa demkian ,hal itu sebab islam yang datang di masa itu ialah islam yang belum dicampur adukan oleh pemikiran pemikiran manusia yang hanya menggunakan akal rasional nya saja beserta nafsu. Yang manjadikan islam terbagi beberapa golongan. Sebenarnya untuk menjadi seorang islam yang kaffah ialah harus berpegang dengan teks ajaran agama yaitu qur’an, islam tidak melarang kita untuk berbeda beda pendapat namun harus dibatasi dengan al-qur’an itu sendiri, karena ilmu pengetahuan yang hakiki ialah yang tidak bertolak belakang dengan al-quran , menurut ilmuan terkenal dan pemenang hadiah nobel albert ensten , beliau berkata : sains tanpa agama itu cacat dan agama tanpa sains itu buta, jadi jika kamu ingin mempelajari ilmu konvensional jadikan lah ilmu tersebut sebagai jalan untuk mendekatkan kamu dengan sang maha pencipta.
Orang semakin cerdas semakin dekat dengan agama, karna semakin dia mengetahui sejumlah pengetahuan, mereka akan berfikir tentang keajaiban penciptaan tuhan terhadap ciptaannya contohnya saja antena pada udang di laut  masing-masing  mempunyai fungsi yang berbeda kalau difikir fikir fungsi tersebut tidak terbentuk dengan sendirinya pasti ada yang mengatur hal tersebut ,contoh lain ialah hembusan angin , bumi yang berputar pada porosnya dan lain-lain pasti ada yang mengatur.


IoT is Life Bersama Groovy Internet

IoT is Life Bersama Groovy Internet
  
Memasuki industri 4.0 masyarakat tidak bisa memungkiri jika semuanya akan terjadi bersama hadirnya teknologi yang mampu memudahkan segala macam pekerjaan yang dilakukan. Seakan semua bersangkutan dengan teknologi. Apa yang dibutuhkan seakan sudah disediakan oleh pengembang teknologi demi kenyamanan setiap pengguna. Dengan hadirnya indutri 4.0 maka kata IoT atau Internet of Think memang membuat siapa saja akan terlena dengan segala pencapaian yang dihadirkan, bisa dikatakan mempercepat pekerjaan atau bahkan menjaga kemanan di lingkungan. Seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan internet yang bernama “Groovy Internet” yang menyediakan berbagai macam keperluan masayarakat yang akan memudahkan pekerjaan setiap hari. Seperti dilansir di situs resminya https://groovy.id/, ia adalah sebuah perusahan yang berpengalaman sejak tahun 1996 yang memberikan jasa internet terhadap bisnis ,dan sekarang perusahaan ini hadir untuk memberikan layanan tv kabel dan internet rumah unlimited. Dengan mencakup area layanan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan tentunya daerah Bandung. Dan mungkin saja bagai kalian yang berada di luar daerah yang telah disebutkan, untuk kedepannya bisa dilakukan oleh perusahan ini untuk mencakup layanan di seluruh Indonesia. Tapi untuk saat ini hanya ada 6 daerah yang menjadi cakupan untuk melayani kebutuhan keseharian.
Banyak hal yang ditawarkan oleh perusahaan Groovy Internet ini kepada masayarakat, karena perusahaan ini sebagai Provider Internet, sebagai penyedia layanan internet kepada masyarakat, mulai dari Internet di Rumah yang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda yang akan dikupas di bawah tulisan ini, seperti halnya layanan TV Kabel, maka dari jaman TV biasa karena mengikuti jaman yang semakin maju, maka perusahaan ini menghadirkan fitur TV kabel dengan berbagai manfaat tentunya, salah satu manfaat dari TV kabel sendiri adalah, pengguna akan mempunyai pilihan channel yang banyak. Jadi buat kalian yang ingin melihat berbagai sisi di belahan dunia, maka TV kabel menghadirkan hal tersebut, tidak hanya hiburan, tapi juga berita yang akan mempeluas pengetahuan.
Tidak hanya TV kabel, Groovy Internet juga menyediakan Paket Internet, di paket internet ini sendiri, perusahaan ini menawarkan berbagai macam pilihan paket internet sesuai kebutuhan pemakaian pengguna, karena sudah dispesifikasi, sudah diatur sedemikian oleh perusahaan ini untuk memudahkan pengguna. Ini adalah beberapa daftar paket internet yang ditawarkan oleh Groovy Internet seperti yang tertulis di website resminya https://groovy.id/ 
Yang pertama yakni, Unlimited Speed
1. Level 4 Extreme Rp 549,000/mo
2. Level 3 Gamer Rp 449,000/mo
3. Level 2 Family Rp 349,000/mo
4. Level 1 Personal Rp249,000/mo
Dari berbagai paket internet yang ditawarkan tentunya memilik keunggulan masing-masing sesuai dengan level yang telah ditulis dalam laman resmi Groovy Internet.
Yang kedua Unlimited data
Pada unlimited data, kalian para pengguna akan ditawarkan oleh perusahaan Groovy dengan berbagai macam kriteria sama seperti pada unlimited speed sampai 4 level, seperti apa yang ditulis sebelumnya, yang membedakan hanya pemakain yang ditawarkan, seperti contoh pada level personal di unlimited speed, daily usage yang dimiliki adalah 5GB Daily Usage, sedangkan personal usage di unlimited data daily usage-nya adalah 10 Mbps Speed Usage.
Dan yang ketiga, yakni yang terakhir adalah internet + free TV
Dari dua jenis di atas, jenis yang ketiga ini memiliki perbedaan, tapi masih mempunyai empat macam level
1. Level 1 personal Rp349,000/mo dengan 15 Mbps Speed Usage
2. Level 2 family Rp449,000/modengan 30 Mbps Speed Usage
3. Level 3 gamer Rp549,000/mo dengan 50 Mbps Speed Usage
4. Level 4 extreme Rp649,000/mo dengan 100 Mbps Speed Usage
Dengan berbagai macam layanan yang diberikan yang mencakaup internet di jaman sekarang tentunya memudahkan pengguna baik menyelesaikan pekerjaan yang berhubungan dengan internet, atau pun alat-alat yang terhubung dengan internet. Karena memang kemajuan teknologi menjadi kehidupan baru di jaman sekarang. Dan perusahaan yang seperti Groovy Internet mampu memberikan kenyamanan, kebutuhan bagi masyarakat pada umumnya .









SEMUA BERHAK MENCOBA (SWOT)

Mengenai Analisis SWOT, coba deh nulis hal itu. setelah itu, resapi apa yang setelah kalian tulis. Bukan kebetulan aku menulis analisis SWOT, ini karena sebuah keharusan dari organisasi yang notabennya aku nggak tau sebelumnya, hal itu aku diberi tahu temen, namanya Risma. Kalo aku sendiri sih manggilnya MamaRis, dibalik gitu. wkwkwk... oke, nama organisasinya gila bener, sumpah aku juga ga nyangka, Senat Mahasiswa. bahkan devisinya pun pas ngisi online dipilihin sama tuh anak. Setelah itu, aku mikir, ah... semua orang berhak mencoba hal baru. Ndilalahnya, pas wawancara hari kedua, bagaimanapun caranya aku harus mempertahankan apa yang dipilih pada pilihan pertama, Advokasi. Tahu aja nggak. pas nanya si MamaRis, dia cuma bilang apa coba? "Itu tuh sama kayak Mbagnya" Jawaban apa tuh? pas wawancara nih ditanya, kenapa pilih itu? karena tekad sudah bulat, sebelumnya aku nanya yang lebih tahulah... apa sih gunanya itu? Satu yang ada dipikiranku waktu itu, ingin keluar dari zona nyaman. udah cuma itu doang. Ditanya juga, misal kalo masuknya bukan di devisi itu mau nggak? Ya, aku mah nggak mau bohong, nggak usah pencitraan lah.. kalo ada kata wawancara itu namabah dosa, bisa juga. Isinya kadang pencitraan mulu. Langusung to the point aku bilang "Nggak Mau" lah berarti kamu nggak mau belajar? mampus, ditanya kayak gitu, duduk di depan, dikelilingi sama kakak-kakak, kayak sidang skripsi. Wawancara pertama sih udah pengen kabur nggak jadi ikut. Tapi lihat lagi analisis SWOT yang telah aku buat. Mencoba, berkarya. Jadinya masih lanjut.

Pas keluar dari ruangan ditanya tuh sama teman yang juga daftar, pas absen pertama buat dateng pun pas hari kedua, bukan aku yang ngisi. Si MamaRis, dan yang ditulis pertama namaku. Sumpah tuh anak dibilang gila, gila bener. aku dijadikan makanan. Ya, mau nggak maulah... mungkin sudah takdir, wkwkwk... Ditanya sama teman, kamu tadi ditanya gimana? ya aku jawab, kayak yang aku ceritain di atas, dia bilang apa coba? "Sumpah berani bener, nggak pencitraan sama sekali." aku mah jawab, bodoh amat, kalo udah yakin mah ya udah, nggak mau ya nggak mau. wkwk... ndilalahnya, eh... sehari setelah itu ada pengumuman buat yang diterima, eh aku diterima. Sumpah nggak nyangka, semua punya kesempatan untuk mencoba, bahkan ketika wawancara pun aku jawab kenapa masuk senat? aku jawab keluar dari zona nyaman. Pas kumpul untuk pertama kalinya, kakak yang aku masuk di devisinya tanya, gimana masuk advokasi? wkwk, cuma jawab keren. Jawaban apa tuh, eh setelahnya kakaknya bilang, kita mertahanin kamu loh. wkwk... gara-gara pas diwawancara jawab nggak mau ditaruh di devisi lain kali ya. Padahal devisi kedua aku pilih di bendahara, soalnya dulu pas dipondok jadi bendahara, ditanya juga kenapa milih bendahara? kesulitan apa yang ditemui, paling ngitung debit kredit kalo angkanya salah pencet di kalkulator. Eh, ternyata jadi bendahara dulu lumayan lah ada pengalaman. walaupun awalnya nggak mau, tapi dipaksa sama ustadzah. Lumayan buat ngisi CV. wkwk...

 Okey, mari membahasa SWOT-nya. Mungkin tidak semua yang akan aku bahas, hanya WOT. Yang S sudah biasa kan ya? Dan mungkin SWOT kita nanti, jika kalian buat juga akan sama dengan apa yang aku buat, mulai dari W (WEAKNESS/KELEMAHAN) Disudutkan pada dua pilihan, pada hal ini saya yakin kalian juga pasti nggak suka ketika disudutkan pada dua pilihan, tapi pada saat itu, kita disuruh untuk bergerak cepat memilih mana dari yang terbaik diantara keduanya. Pasti ada resikonya masing-masing, kita dituntut untuk memilih keuntungan yang lebih besar dari kedua pilihan itu. Mungkin itu sih gunanya otak kita, biar nggak berkarat. :V Yang kedua Rasa kepedulian hilang, bisa bayangin nggak, jika kepekaan kita pada orang lain hilang, kepekaan pada lingkungan hilang, apa yang terjadi? entah mungkin kita hidup individualis. Kita hanya mikirin diri kita sendiri, yang penting hidup kita enak, kita bodoh amat sama sekeliling kita. Yang ketiga, Iman Lemah, ini ancaman banget menurutku, jika iman kita lemah entah apa yang terajdi, hidup kita serasa tak ada makna, terombang-ambing, biasanya sih hal yang terjadi adalah pikiran bingung. Pada saat itu kita tahu, kita kurang mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Kita terlalu sibuk dengan dunia kita sampai lupa jika semua itu juga karena kehendak-Nya. Mungkin kita lupa bersyukur, hal apapun pasti serasa nggak ada lurusnya, dan bersyukurlah kita, ketika disadarkan oleh-Nya, dan lebih bersyukur lagi, kita nggak sempet tuh yang namanya melakukan hal yang tak semestinya. Iman Lemah itu tak bisa kita toleran lagi, bagaimanapun caranya, kita setiap hari harus memberi diri kita asupan mengenai agama.

 Yang kedua mengenai O (OPPORTUNITY/KESEMPATAN) Nah di O ini, kita sepertinya akan lebih klop lagi, mari kita bahas satu-satu. Pertama beribadah, Semua orang punya kesempatan untuk beribadah, sholat diawal waktu, melakukan sholat sunnah, puasa sunnah, semua orang mempunyai kesempatan itu. Tapi semua orang juga berbeda penyikapannya. Ada yang sholat wajibnya tepat waktu, tengah, bahkan akhir. Tapi ada juga yang tepat waktu dengan kesibukannya dan bahkan bisa melakukan kesunnah-an lainnya, yang membedakan hanya keinginan untuk mendapatkan kesempatan itu. Selanjutnya, Berkarya. Semua orang berhak berkarya, siapapun itu, sering-seringlah untuk Stalking orang, curi ilmunya. Cari orang-orang yang hebat, pasti pada waktu itu kalian akan merasakan iri pada prestasinya, kalian pasti juga ingin menjadi seperti ia, ia juga sama seperti kita, yang membedakan lagi-lagi hanya keinginan. Selanjutnya, Lulus lebih cepat, untuk mahasiswa ini mungkin hanya sebagian orang, tidak semuanya. Tapi itu adalah kesempatan yang hanya orang-orang tertentu saja yang punya keinginan, semua berhak untuk elulus lebih cepat. Lagi-lagi yang membedakan hanya pada keinginan yang kuat. Selanjutnya, Berbakti, nah ini, berbakti kepada orang tua. Kalian semua juga berhak mempunyai kesempatan untuk berbakti kepada orang tua, dengan cara apapun itu, hanya untuk menjadi anak sholeh-sholehah pun itu sudah bisa dikatakan berbakti. lagi-lagi aku dapat ini juga dari hobi stalkingku. Yang terakhir di O ini adalah Mencoba, seperti yang telah saya katakan di awal tadi, kita semua berhal mencoba hal baru, tergantung kitanya, apa kita mau mengambil dan langsung mengeksekusinya atau hanya mendiamkan saja. Apa kita hanya menginginkan stuck di situ saja, jika kuliah, maka ilmu yang didapat hanya itu-itu saja. Maunya sih aku bisa ini-itu. Kemaren ada yang nanya, Eh, Ri. gimana sih caranya agar punyai keingintahuan yang tinggi? Jawabku mah simple, suka-suka stalking, udah. Kenapa? Karena ketika stalking maka rasa keingintahuan akan jauh lebih mendalam. Hal yang awalnya tidak tahu, walaupun rasanya greget itu pasti akan berjalan sesuai dengan keinginan kita untuk mengetahuinya.

 Yang terakhir kita akan bahas yang namanya T (TREATH/ANCAMAN) Ini juga pasti sama, eh kok sama-semua ya? wkwk... ini sudah pasti kalian juga akan terbayang dengn hal ini. Pertama, Lulus lama. Bisa bayangkan jika kita kuliah nggak lulus-lulus? Emang apa yang terjadi? Salahnya ini dimana, kita kok nggak lulus-lulus? Itu sebagai ancaman buat kita. Dan pada saat menulis, pasti kita akan merasakan hal yang mungkin jika ditulis akan berbunyi seperti ini "AKU NGGAK MAU LAH LULUS LAMA" Dan pada saat itu, kita kan berpikir keras bagaimana kita tidak mengalami hal itu. Kalo kata Mr, Cristian Adrianto sih "MASUK AKAL, OK? SIP? JOS?" Masuk akal kan? Selanjutnya, Sampah Masyarakat, Tidak bermanfaat dan Mengecewakan. Tiga hal ini saling berkesinambungan, Adanya kita di lingkungan sama saja tidak ada, kita hanya menjadi sampah, tidak ada hal lain yang bisa kita kontribusikan kepada mereka yang telah menantikan sebuah perubahan. Hidup kita tidak bermanfaat, padahal jika saya bilang, bukankah hidup itu bermanfaat bagi orang lain? Dan Mengecewakan, kita berada di situ, tapi kita tak bisa berbuat apa-apa, sudah mengecewakan diri sendiri, mengecewakan orang lain lagi. Bagaimana rasanya? Pasti nggak enak kan?

 BTW, ITU BUKAN SENAT TINGKAT UNIVERSITAS, TAPI TINGKAT FAKULTAS.